Rabu, 11 Mei 2011

TINGKAT INFLASI DI INDONESIA 2005-2010

Dalam ilmu ekonomi, inflasi merupakan proses meningkatnya harga-harga secara umum dan terus-menerus (kontinu) berkaitan dengan mekanisme pasar yang dapat disebabkan oleh berbagai faktor, antara lain, konsumsi masyarakat yang meningkat, berlebihnya likuiditas di pasar yang memicu konsumsi atau bahkan spekulasi, sampai termasuk juga akibat adanya ketidak lancaran distribusi barang. Dengan kata lain, inflasi juga merupakan proses menurunnya nilai mata uang secara kontinu.

Penyebab

Inflasi dapat disebabkan oleh dua hal, yaitu tarikan permintaan (kelebihan likuiditas/uang/alat tukar) dan yang kedua adalah desakan(tekanan) produksi dan/atau distribusi (kurangnya produksi (product or service) dan/atau juga termasuk kurangnya distribusi).
*Inflasi tarikan permintaan (Ingg: demand pull inflation) terjadi akibat adanya permintaan total yang berlebihan dimana biasanya dipicu oleh membanjirnya likuiditas di pasar sehingga terjadi permintaan yang tinggi dan memicu perubahan pada tingkat harga. Bertambahnya volume alat tukar atau likuiditas yang terkait dengan permintaan terhadap barang dan jasa mengakibatkan bertambahnya permintaan terhadap faktor-faktor produksi tersebut. Meningkatnya permintaan terhadap faktor produksi itu kemudian menyebabkan harga faktor produksi meningkat.

*Inflasi desakan biaya (Ingg: cost push inflation) terjadi akibat adanya kelangkaan produksi dan/atau juga termasuk adanya kelangkaan distribusi, walau permintaan secara umum tidak ada perubahan yang meningkat secara signifikan. Adanya ketidak-lancaran aliran distribusi ini atau berkurangnya produksi yang tersedia dari rata-rata permintaan normal dapat memicu kenaikan harga sesuai dengan berlakunya hukum permintaan-penawaran, atau juga karena terbentuknya posisi nilai keekonomian yang baru terhadap produk tersebut akibat pola atau skala distribusi yang baru. Berkurangnya produksi sendiri bisa terjadi akibat berbagai hal seperti adanya masalah teknis di sumber produksi (pabrik, perkebunan, dll), bencana alam, cuaca, atau kelangkaan bahan baku untuk menghasilkan produksi tsb, aksi spekulasi (penimbunan), dll, sehingga memicu kelangkaan produksi yang terkait tersebut di pasaran.


Masalah
Inflasi di Indonesia di ibaratkan penyakit endemis karena biasanya inflasi terjadi berkepanjangan dan berlarut-larut. Tingkat inflasi dari tahun ke tahun mengalami perubahan. Berdasarkan latar belakang yang dibahas di atas dapat ditarik rumusan masalah “ Bagaimanakah perbandingan tingkat inflasi di Indonesia khususnya kotadi Indonesia periode 2005-2010?”


Dan inilah data yang saya dapatkan dari Badan Pusat Statistik :


Pada tabel terlampir pada tahun 2005 merupakan inflasi tertinggi dibandingkan tahun-tahun selanjutnya yaitu sebesar 14,153 persen. Hal ini terjadi karena adanya kenaikan harga yang ditunjukkan oleh kenaikan semua kelompok barang dan jasa, seperti : kelompok bahan makanan, kelompok makanan jadi, minuman, rokok dan tembakau, kelompok perumahan, air, listrik, gas dan bahan bakar, kelompok sandang, kelompok kesehatan, kelompok pendidikan, rekreasi dan olahraga dan kelompok transpor, komunikasi dan jasa keuangan.

Sumber :* http://liautami.wordpress.com/2011/04/04/paper-perbandingan-inflasi-di-indonesia-periode-2005-2010/
* wikipedia.com

Tidak ada komentar:

Posting Komentar